Pemikiran A.J Wensinck Tentang Islam dan Al-Qur’an

Biografi Singkat A.J Wensinck

        A.J Wensinck adalah seorang orientalis yang dikenal sebagai subjek dan objeknya dalam kajian pemikiran keagamaan Islam. lahir pada 7 agustus 1882, di Belanda. Ia anggota Institut Bahasa Mesir. Karyanya, "The Muslim Creed: Its Genesis and Historical Development," mengulas metodologi, kecenderungan ideologi, sejarah, kritik terhadap cendekiawan Muslim, serta tantangan terkait otentitas sumber. Wensinck, meninggal pada 19 September 1939, menyamakan aqidah Islam dengan Kristen sepanjang sejarah. Ia melihat perubahan dakwah Muhammad di Mekah dan Madinah, percaya Muhammad dipengaruhi oleh lingkungan. Wensinck menilai bahwa Muhammad di Madinah beralih menjadi politisi, mengubah fokus dari aqidah menjadi kekuasaan politik.


Karya A.J Wensinck

        AJ Winsinck pertama kali menulis risalah berjudul "Muhammed en de Joden te Medina" pada 1908. Pada 1916, ia mengejar obsesinya dengan menyusun indeks hadits Nabi Muhammad dalam berbagai kitab. Proyek ini melibatkan 38 ahli dari berbagai negara dan dimulai pada 1916, terdiri dari delapan jilid. Jilid pertama selesai pada 1936, mencakup huruf Alif hingga Ha', dan jilid lainnya diselesaikan setelah kematian Winsinck. Sejak 1932, Persatuan Akademi Dunia mengelola proyek ini. Winsinck juga menulis buku tentang akidah Islam, dicetak dua kali di Cambridge University Press. Pada 1932, edisi pertama proyek ini tercetak, sementara Winsinck sibuk menyusun indeks hadits Nabawi. Edisi kedua keluar pada 1965. Selain itu, Winsinck dan timnya menciptakan "Mu’jam al-Mafahras Li Alfazh al Hadis al Syarif," ensiklopedia hadits mencakup enam kitab terkenal dan tambahan dari beberapa Imam terkemuka.

Pemikiran A.J. Wensick  Tentang AL-Qur'an

        Wensinck menyatakan bahwa konsep keesaan Allah tidak dominan di awal Al-Qur'an, namun muncul beberapa kali, seperti pada Surat Al-Ikhlas. Selama dakwah Muhammad, fokusnya adalah membuktikan kebenaran tugasnya dan memenangkan pengikutnya. Terdapat ekspresi universal dalam Al-Qur'an, contohnya pada Surat al-A'raf 7:157. Wensinck mengakui bahwa Muhammad mengajukan Islam sebagai misi universal, terlihat dalam surat kepada Great Powers, seperti Raja Bezantium dan Raja Persia. Meski Wensinck cenderung melihat Al-Qur'an dari perspektif Islam yang ringkas, bukti dari dokumen diplomatik menunjukkan upaya Muhammad mempengaruhi suku dan penguasa untuk memeluk Islam atau menjalin hubungan dengan Madinah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Sosok Goldziher dan Pemikiran Barat-Nya terhadap Sunnah dan Hadis

Karen Armstrong dan Pemikiranya Terhadap Beberapa Agama Di Dunia

Perjalanan Hidup Hamka dan Pemikiran Kreatifnya